Minggu, 07 Desember 2014

Style Jilbab Tak Syar'i Yang Sedang Gandrung

Style Jilbab Tak Syar'i Yang Sedang Gandrung mirip "Jilbab Biarawati Katholik", yaitu dalaman jilbabnya dibiarkan terlihat, sehingga lehernya ketat, dan jilbab luar teruntai.

Allah berfirman :

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah : 18)

“… dan janganlah mereka (kaum mukminin) seperti orang-orang telah diturunkan Al Kitab sebelumnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-Hadid ayat 16)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata menafsirkan ayat di atas, “Karenanya, Alloh telah melarang kaum mukminin untuk tasyabbuh kepada mereka dalam perkara apapun, baik yang sifatnya ushul (prinsipil) maupun yang hanya merupakan furu’ (perkara cabang)”.

Ingatlah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda wahai Ukhti,

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dari Ibnu ‘Umar -radhiyallahu ‘anhuma- dan dishohihkan oleh Al-Albany dalam Ash-Shohihah (1/676) dan Al-Irwa` no. 2384)


Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam :

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Dua kelompok dari penghuni neraka yang aku belum pernah melihat mereka : Pertama, orang-orang yang membawa cambuk menyerupai ekor sapi. Dengannya mereka mencambuki orang lain. Kedua, wanita-wanita yang berpakaian, namun sebenarnya telanjang (karena tidak menutup ‘aurat yang semestinya ditutup), menggoda orang lain dan berjalan dengan melenggak-lenggok. Kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka tidak masuk surga dan juga tidak dapat mencium aromanya, padahal aroma surga dapat dicium sejauh perjalanan sekian dan sekian” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2128]

Beliau juga bersabda, “Betul-betul kalian pasti kalian akan mengikuti jalan-jalan orang-orang sebelum, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang dhobbin [sejenis kadal padang pasir], maka kalian pasti akan tetap mengikuti mereka.” [Riwayat Al-Bukhary (3269, 6889) dan Muslim (2669) dari sahabat Abu Sa'id 'Abdullah bin Qois Al-Khudry -radhiyallahu 'anhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar