Rabu, 10 Desember 2014

IMAN MANUSIA YANG PALING MENAKJUBKAN

IMAN MANUSIA YANG PALING MENAKJUBKAN
Bismillahirrahmanirrahim,
Dari Ibnu Abas Rodhiyallohu Ta’ala ‘Anhuma, bahwa Rosululloh saw bersabda, “Apakah kalian mengetahui, siapa yang paling mengagumkan imannya?” Para sahabat menjawab,”Imannya para malaikat, ya rosulalloh.” ...Beliau saw bersabda, ”Bagaimana para malaikat tidak beriman sedang mereka itu menyaksikan perkaranya.” Para sahabat berkata,”Para nabi,ya Rosulalloh.” Rosululloh saw bersabda,”Bagaimana para Nabi tidak beriman sedangkan Ar-Ruh (malaikat Jibril) turun kepada mereka membawa perintah dari langit.” Para sahabat berkata, ”Sahabat-sahabatmu, ya Rosulalloh.”. Rosulullah saw bersabda,”Bagaimana para sahabat-sahabatku tidak beriman sedang mereka menyaksikan mukjizat dariku dan aku menceritakan kepada mereka tentang apa saja yang diturunkan kepadaku.” Akan tetapi manusia yang paling mengagumkan imannya ialah golongan yang datang sesudah (wafat)ku dan beriman kepadaku sedang mereka tidak melihat dan merekapun membenarkanku, mereka itulah saudara-saudaraku.”
[Sumber: Kitab Mawa'idhul Usfuriyah-Muhammad Bin Abu Bakar Al-Usfuri Hadits ke 18]
KERINDUAN ROSULULLAH KEPADA SAUDARA-SAUDARANYA DIAKHIR ZAMAN
Suatu ketika berkumpullah Nabi saw bersama sahabat-sahabatnya yang mulia. Di sana hadir pula sahabat paling setia, Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian terucap dari mulut baginda yang sangat mulia: “Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku (saudara-saudaraku).” Suasana di majelis itu hening sejenak. Semua yang hadir diam seolah sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi sayidina Abu Bakar, itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihinya melontarkan pengakuan demikian. “Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?”Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mulai memenuhi pikiran. “Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku.” Suara Rasulullah bernada rendah. “Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah,” kata seorang sahabat yang lain pula. Rasulullah saw menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian Baginda bersabda, “Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku dan mereka mencintai aku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku.” (H R Muslim)
Perkataan Kufur Jika Mengatakan Tuhan Punya Anak

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92)

“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar