Apakah Wahhabi Pengikut Salaf ?
Untuk menjawab pertanyaan ini mudah saja sebenarnya. Wahhabi membawa beberapa pemahaman agama yang baru, setahu saya belum pernah dikemukakan para salaf sholih sebelumnya walaupun kelompok wahhabi pasti memakai dalil naqli dan aqli dari al qur'an dan hadits, namun dengan pemaknaan yang berbeda dengan cara para salafus sholih.
Untuk menjawab pertanyaan ini mudah saja sebenarnya. Wahhabi membawa beberapa pemahaman agama yang baru, setahu saya belum pernah dikemukakan para salaf sholih sebelumnya walaupun kelompok wahhabi pasti memakai dalil naqli dan aqli dari al qur'an dan hadits, namun dengan pemaknaan yang berbeda dengan cara para salafus sholih.
Pertama : mengharamkan tawassul, bahkan menganggapnya syirik. Perlu
ditanyakan pada ulama’ wahhabi siapakah ulama’ salaf (3 abad pertama)
yang mengharamkan tawassul dan menganggapnya syirik ? Jika tidak ada
maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Kedua : menganggap syirik pemakai jimat walaupun isinya doa atau ayat dan hadits (yang tidak membolehkannya ada, yakni sebagian ulama’ hanbali. Namun adakah yang menganggapnya syirik ?). Perlu ditanyakan siapakah ulama’ salaf yang menganggap syirik pemakai jimat apapun bentuknya. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Ketiga. Melarang mengamalkan hadits dloif, dalam hal apapun. Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang melarang pengamalan hadits dloif dalam hal apapun ?. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Keempat. Membagi tauhid menjadi 3 bagian (uluhiyyah, rububiyyah dan asma’ was shifat). Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang membagi tauhid seperti ini dengan definisi seperti yang dipakai wahhabi ?. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Kelima. Mengharamkan bermadzhab (dalam bahasa yang lebih gamblang : ingin mengajak semua madzhab mengikuti satu madzhab yakni madzhab mereka). Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang melarang mengikuti ulama’ madzhab ?. Bukankah sejak masa pertama (masa sahabat) telah ada madzhab dalam arti perbedaan manhaj istinbath. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Daftar ini bisa ditambah lebih panjang …
Sebagai sebuah pemikiran keagamaan maka wahhabi sah sah saja menganggap bahwa pemikiran mereka berdasar Qur’an dan Hadits (toh semua madzhab juga begitu). Namun jika mereka ingin menyandang nama madzhab salaf mereka harus membuktikan bahwa pandangan keagamaan mereka telah ada di masa generasi salaf dan dianut oleh para salafus sholih.
Kedua : menganggap syirik pemakai jimat walaupun isinya doa atau ayat dan hadits (yang tidak membolehkannya ada, yakni sebagian ulama’ hanbali. Namun adakah yang menganggapnya syirik ?). Perlu ditanyakan siapakah ulama’ salaf yang menganggap syirik pemakai jimat apapun bentuknya. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Ketiga. Melarang mengamalkan hadits dloif, dalam hal apapun. Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang melarang pengamalan hadits dloif dalam hal apapun ?. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Keempat. Membagi tauhid menjadi 3 bagian (uluhiyyah, rububiyyah dan asma’ was shifat). Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang membagi tauhid seperti ini dengan definisi seperti yang dipakai wahhabi ?. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Kelima. Mengharamkan bermadzhab (dalam bahasa yang lebih gamblang : ingin mengajak semua madzhab mengikuti satu madzhab yakni madzhab mereka). Perlu ditanya siapakah di antara ulama’ salaf yang melarang mengikuti ulama’ madzhab ?. Bukankah sejak masa pertama (masa sahabat) telah ada madzhab dalam arti perbedaan manhaj istinbath. Jika tidak ada maka berarti ini adalah –mohon maaf—bid’ah kelompok wahhabi.
Daftar ini bisa ditambah lebih panjang …
Sebagai sebuah pemikiran keagamaan maka wahhabi sah sah saja menganggap bahwa pemikiran mereka berdasar Qur’an dan Hadits (toh semua madzhab juga begitu). Namun jika mereka ingin menyandang nama madzhab salaf mereka harus membuktikan bahwa pandangan keagamaan mereka telah ada di masa generasi salaf dan dianut oleh para salafus sholih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar