DZIKIR ALA SUFI
Orang-orang Sufi membolehkan menari-nari, meniup seruling, memukul gendang dan mengangkat suara dalam berdzikir. Padahal mengangkat suara dalam berdzikir dan berdoa itu dilarang sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالي:
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. " (QS. Al-A'raf: 55)
Di antara tarekat-tarekat Sufi itu adalah Tiijaniyah, Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadzaliyah, Rifa'iyah dan lain sebagainya.
Imam Syafi'i رحمه الله berkata:
لَوْ أَنَّ رَجُلاً تَصَوَّفَ أَوَّلَ النَّهَارِ لاَ يَأتِي الظُّهْرَ حَتَّى يَكُونَ أحْـمَق
"Seandainya seseorang bertasawwuf (menjadi sufi) pada awal siang (pagi hari) maka ia akan menjadi BODOH sebelum masuk waktu Dhuhur."
Orang-orang Sufi membolehkan menari-nari, meniup seruling, memukul gendang dan mengangkat suara dalam berdzikir. Padahal mengangkat suara dalam berdzikir dan berdoa itu dilarang sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالي:
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. " (QS. Al-A'raf: 55)
Di antara tarekat-tarekat Sufi itu adalah Tiijaniyah, Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadzaliyah, Rifa'iyah dan lain sebagainya.
Imam Syafi'i رحمه الله berkata:
لَوْ أَنَّ رَجُلاً تَصَوَّفَ أَوَّلَ النَّهَارِ لاَ يَأتِي الظُّهْرَ حَتَّى يَكُونَ أحْـمَق
"Seandainya seseorang bertasawwuf (menjadi sufi) pada awal siang (pagi hari) maka ia akan menjadi BODOH sebelum masuk waktu Dhuhur."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar