Jumat, 28 November 2014

Amal Pahala

Bismillahirrahmanirrahim,
Abul-Laits berkata: “Sungguh untung orang -orang yang diberi Allah s.w.t. pengertian dan disadarkan dari kelalaian, dan dipimpin sehingga berfikir bagaimana akhirnya mati. Semoga Allah s.w.t. menjadikan penghabisan umur kami dalam kebaikan, serta mendapat khabar gembira, sebab orang mukmin pasti mendapat khabar gembira ketika maut, yaitu dalam ayat yg artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, percaya benar-benar kepada Allah dan Rasullullah, kemudian tetap istiqomah dalam menunaikan kewajipan dan meninggalkan larangan istiqamah dalam kata dan perbuatannya mengikuti benar-benar sunnatur Rasul, maka akan datang kepadanya Malaikat menyampaikan khabar gembira. kamu jangan takut dan jangan susah, dan bergibaranlah kamu akan mendapat syurga yang dijanjikan, kepadamu”
Sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. Khabar gembira itu terdapat dalam lima bentuk:
1.Untuk orang awam yang mukmin diberitahu: Jangan takut, kamu tidak akan kekal dalam neraka bahkan kamu tetap akan mendapat syafaat para Nabi-nabi dan orang-orang solihin, dan jangan sedih atau berduka atas kekurangan pahala dan kamu pasti masuk syurga.
2,Untuk orang yang ikhlas: Kamu jangan khuatir, karena amalmu telah diterima, dan jangan sedih terhadap kekurangannya pahala, karena kamu pasti mendapat pahala berlipat ganda.
3,Untuk orang-orang yang bertaubat:Kamu jangan khuatir terhadap dosa-dosamu, maka semua sudah diampuni, dan jangan sedih terhadap pahala, pasti kamu dapatkan atas amalmu sesudah taubat.
4,Untuk orang-orang yang zahid: Kamu jangan khuatir mahsyar atau hisab, dan jangan berduka sebab akan dikurangi pahalamu yang berlipat-lipat ganda itu, dan terimalah khabar gembira bahwa kamu akan masuk syurga tanpa hisab.
5,Untuk ulama yang mengajarkan kebaikan pada manusia: Kamu jangan takut dari dahsyat hari kiamat, dan jangan berduka sebab Allah s.w.t. akan membalas amalmu dengan syurga, juga orang-orang yang mengikuti jejakmu.
Dan sungguh untung orang yang mendapat berita gembira pada ketika matinya, sebab berita gembira hanya untuk orang mukmin yang baik amal perbuatannya maka turunlah Malaikat kepadanya, lalu manusia bertanya: “Siapakah kamu, kami tidak melihat muka yang lebih elok dari kamu dan yang lebih harum dari baumu?”
Jawab Malaikat: “Kamu dahulu kawanku yang mencatat amalmu ketika didunia, dan kami juga menjadi kawanmu diakhirat.” Maka seharusnya bagi orang yang berakal sadar dari kelalaiannya, dan tanda kesadaran itu ada empat yaitu: 1.Mengatur urusan dunia dengan tenang dan merasa masih banyak waktu. 2.Memperhatikan urusan akhirat dengan cermat dan sungguh karena merasa waktunya mendesak dan tidak dapat ditunda. 3.Mengatur urusan agama dengan rajin-rajin mencari ilmunya. 4. Bergaul dengan sesama makhluk dengan saling nasihat dan sabar, dan yang paling utama ialah orang yang mempunyai lima sifat yaitu:
(1)Tekun beribadat kepada Tuhan
(2)Sangat berguna terhadap sesama manusia
(3)Semua orang merasa aman dari gangguan
(4)Tidak iri terhadap orang lain
(5)Selalu bersiap untuk menghadapi maut.
Ketahuilah saudaraku bahwa kami dijadikan untuk mati, dan tidak dapat lari daripadanya.
> Firman Allah s.w.t.:”Engkau akan mati dan mereka juga akan mati”.
> Dan Firman Allah s.w.t : “Katakanlah: Tidak akan berguna bagimu lari menghindari maut, jika kamu lari dari maut atau perang, karena demikian keadaannya maka kewajiban seorang muslim harus siap-siap benar untuk maut sebelum tibanya.
> Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: “Inginkanlah mati jika kau benar-benar dalam imanmu”.
> Firman Allah s.w.t. lagi : “Dan mereka tidak akan ingin mati kerana mengetahui amal kejahatan dirinya”.
Dalam kedua ayat ini maka nyatalah Allah s.w.t. menjelaskan bahwa seseorang yang benar-benar beriman dan ikhlas kepada Allah s.w.t. tidak gentar akan mati bahkan rindu kepada kematian untuk segera bertemu dengan Allah s.w.t. dan sebaliknya orang munafik, ia akan lari karena merasakan amal perbuatannya sangat sedikit
Abud-Dardaa r.a. berkata: “Saya suka kepada kemiskinan karena itu sebagai tawadhu’ merendah diri kepada Tuhanku, dan aku suka penyakit sebab itu sebagai penebus dosa, dan aku suka kepada kematian karena rindu kepada Tuhanku.”
>Abdullah bin Mas’uud r.a
. berkata: “Tiada seorang yang hidup melainkan mati itu lebih baik baginya, jika ia baik, maka firman Allah s.w.t.: “Apa yang disediakan oleh Allah lebih baik bagi orang yang bakti taat”. Dan bila ia durhaka, maka friman Allah s.w.t. “Sesungguhnya Kami membiarkan mereka supaya bertambah dosa, dan untuk mereka bersedia siksa yang sangat hina”.
>Anas r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: ““Mati itu bagaikan kendaraan seorang mukmin".
>Ibn Mas’ud r.a. berkata: Nabi Muhammad s.w.t. ditanya: “Siapakah mukmin yang utama dan yang manakah yang terkaya?” Rasullullah s.a.w. menjawab: “Yang terbaik budi akhlaknya, dan mukmin yang terkaya ialah yang banyak ingat mati dan baik persediaannya.” Nabi Muhammad s.a.w bersabda yang dirmaksud: “Orang yang sempurna akal ialah yang selalu memeriksa dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati. Sedang yang bodoh ialah yang selalu menurutkan hawa nafsunya, dan mengharapkan pengampunan Allah.”(Yakni tanpa amal). semoga bermanfaat
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar