Kamis, 16 Oktober 2014

Manfaatkan Sawah Ladang

Manfaatkan Sawah Ladang
Assalamualaikum wr.wb.
Nabi Muhammad saw menggambarkan hakikat dunia secara indah, “Ad Dunya mazru’atul akhirah” (Dunia itu sawah ladangnya akhirat). Manusia bagaikan petani. Sebagai petani dia berhak bercocok tanam, merawat dan memelihara ladangnya dengan sungguh-sungguh. Petani yang baik akan bersabar menunggu hasilnya. Dia percaya bahwa menuai dan memanen tidak akan terjadi esok atau lusa tetapi akan ada saatnya nanti… Siapa menanam pohon kebaikan di muka bumi dia akan memetik buah pahala di akhirat. Siapa yang menanam pohon keburukan dia akan memperoleh buah berupa azab sengsara di akhirat. Akhirat adalah akhir kesudahan sedang Dunia hanya sarana dan jalan.
Isteri yang solihat disebut oleh Rasulullah sebagai perhiasan Dunia yang terbaik, “Ad Dunya mata’ wa khoiru mata’iha al marataus sholihat” (Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan Dunia adalah wanita yang solehat)”. Oleh karena itu, milikilah isteri sepanjang dia pendamping yang solihat dan membawa Anda ke syurga. Islam tidak membenarkan seseorang sengaja hidup membujang meskipun dengan lasan mendekatkan diri kepada Allah. Justru dalam kehidupan berkeluarga ada ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Isteri pun oleh Allah diibaratkan sebagai “hartsu lakum” (ladang kamu). Karenanya perlu dirawat dan dipelihara sehingga menghasilkan buah kebaikan di Dunia dan Akhirat. Ibadah orang-orang yang sudah berumahtangga nilainya lebih besar dari ibadah seorang bujangan.
Kebaikan Dunia terletak pada fungsinya sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan Akhirat. Inilah yang disebut dengan hasanah dunia dimana setiap muslim berdoa untuk memperolehnya “Robbanaa atinaa fid dunya hasanah, wa fil akhiroti hasanah. Waqinaa adzabannaar” (Ya Rabb kami karuniakanlah kepada kami kebaikan Dunia dan kebaikan Akhirat serta hindarkanlah kami dari adzab neraka)
Apa yang kita miliki akan bernilai ukhrawi manakala digunakan untuk ibadah kepada Allah. Carilah harta kekayaan agar Anda dapat berzakat, infaq dan shodaqoh sebanyak-banyaknya. Milikilah rumah yang luas dan kendaraan yang menyenangkan agar dapat Anda gunakan untuk dakwah fi sabilillah.
Jangan sengsarakan diri Anda yang karenanya Anda tidak bisa berbuat untuk orang lain. Bukankah dengan demikian Anda lalai dari melakukan perbaikan di tengah masyarakat yang kini tengah dilanda krisis sosial dan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar