Shahih Sunan Tirmdizi :
-"Fitnah (Ujian) Umat Ini Terletak Pada Harta"-
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
2336. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sawwar menceritakan kepada kami. Laits bin Sa'ad menceritakan kepada kami, dari Muawiyah bin Shalih. dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari bapaknya, dari Ka'ab bin Iyadh. ia berkata, aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya pada setiap umat itu terdapat fitnah (ujian). Fitnah umatku adalah harta ". Shahih: Ash-Shahihah (594).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib. Kami mengetahui hadits ini dari Muawiyah bin Shalih".
-"Seandainya Anak Adam Memiliki Dua lembah Berisikan Harta, Niscaya Ia Masih Mengharapkan untuk Memiliki Lembah yang Ketiga"-
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثٌ وَلَا يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Abdullah bin Abi Ziyad menceritakan kepada kami. Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad menceritakan kepada kami. ayahku menceritakan kepada kami, dari Shalih bin Kaisan, dan Ibnu Syihab. dari Anas bin Malik, ia berkata. Rasulullah SAW bersabda. "Seandainya anak Adam sudah memiliki dua lembah emas, maka dia akan senang untuk berusaha memiliki lembah yang ketiga. Padahal, mulutnya itu tidak akan dapat menampung apapun selain debu. Allah akan menerima taubat bagi orang yang mau bertaubat". Shahih: Takhrij Musykilah Al Faqr (14); Muttafaq alaih).
Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Ubay bin Ka'ab. Abu Said, Aisyah, Ibnu Az-Zubair, Abu Waqid, Jabir, Ibnu Abbas. dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dengan jalur periwayatan ini".
-"Mengambil Harta"-
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي الْوَلِيدِ قَال سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ قَيْسٍ وَكَانَتْ تَحْتَ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ مَنْ أَصَابَهُ بِحَقِّهِ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَرُبَّ مُتَخَوِّضٍ فِيمَا شَاءَتْ بِهِ نَفْسُهُ مِنْ مَالِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ لَيْسَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا النَّارُ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Al Walid, ia berkata, aku mendengar Khaulah binti Qais —dia berada di bawah tanggungjawab Hamzah bin Abdul Muthalib— mengatakan. "Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya harta ini adalah indah dan manis. Siapa saja yang mendapatkannya dengan cara yang hak, maka ia akan diberkati dengan hartanya itu. Banyak sekali orangyang mengejar harta benda Allah dan Rasul-Nya dengan menuruti kehendak nafsunya. Maka orang seperti ini tidak ada bagian baginya pada hari kiamat nanti kecuali api neraka'. " Shahih: Ash-Shahihah (1592) Al Misykah (4017-Tahqiq kedua).
Abu Isa berkata, "'Hadits ini adalah hasan shahih, Abu Al Walid nama aslinya adalah Ubaid Sanutha.
-"Kekayaan yang Hakiki Adalah Kekayaan Jiwa"-
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بُدَيْلِ بْنِ قُرَيْشٍ الْيَامِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Ahmad bin Budail bin Quraisy Al Yami Al Kufi menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kekayaan bukan —dinilai— dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan hati (jiwa) ". Shahih: Ibnu Majah (4137); Muttafaq alaih.
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Nama asli Abu Hashin adalah Utsman bin Ashim Al Asadi.
-"Kesederhanaan dan Bersikap Sabar Menghadapinya"-
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شُرَحْبِيلَ بْنِ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ
Al Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritakan kepada kami, Said bin Abu Ayyub menceritakan kepada kami, dari Syurahbil bin Syarik, dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh beruntung orangyang telah memeluk Islam, telah dicukupkan rezekinya, dan Allah membuatnya merasa cukup (qana'ah) ". Shahih: Ibnu Majah (4138).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ أَنَّ أَبَا عَلِيٍّ عَمْرَو بْنَ مَالِكٍ الْجَنْبِيَّ أَخْبَرَهُ عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الْإِسْلَامِ وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ
Al Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritakan kepada kami, Haiwah bin Syuraih mengabarkan kepada kami, Abu Hani Al Khaulani mengabarkan kepadaku, bahwasanya Abu Ali Amr bin Malik Al Janbi mengabarkan kepadanya, dari Fadhalah bin U'baid. Dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Beruntunglah orang yang telah diberikan petunjuk kepada Islam, kehidupannya tercukupi, dan ia memiliki sikap qana'ah ". Shahih: At-Ta'liq Ar-Taghib (2/11) Ash-Shahihah (1506).
Abu Isa berkata. "Nama Asli Abu Hani' adalah Humaid bin HaniY' Abu Isa berkata. "Hadits ini adalah hasan shahih".
-"Fitnah (Ujian) Umat Ini Terletak Pada Harta"-
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
2336. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Sawwar menceritakan kepada kami. Laits bin Sa'ad menceritakan kepada kami, dari Muawiyah bin Shalih. dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari bapaknya, dari Ka'ab bin Iyadh. ia berkata, aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya pada setiap umat itu terdapat fitnah (ujian). Fitnah umatku adalah harta ". Shahih: Ash-Shahihah (594).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib. Kami mengetahui hadits ini dari Muawiyah bin Shalih".
-"Seandainya Anak Adam Memiliki Dua lembah Berisikan Harta, Niscaya Ia Masih Mengharapkan untuk Memiliki Lembah yang Ketiga"-
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثٌ وَلَا يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Abdullah bin Abi Ziyad menceritakan kepada kami. Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad menceritakan kepada kami. ayahku menceritakan kepada kami, dari Shalih bin Kaisan, dan Ibnu Syihab. dari Anas bin Malik, ia berkata. Rasulullah SAW bersabda. "Seandainya anak Adam sudah memiliki dua lembah emas, maka dia akan senang untuk berusaha memiliki lembah yang ketiga. Padahal, mulutnya itu tidak akan dapat menampung apapun selain debu. Allah akan menerima taubat bagi orang yang mau bertaubat". Shahih: Takhrij Musykilah Al Faqr (14); Muttafaq alaih).
Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Ubay bin Ka'ab. Abu Said, Aisyah, Ibnu Az-Zubair, Abu Waqid, Jabir, Ibnu Abbas. dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dengan jalur periwayatan ini".
-"Mengambil Harta"-
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي الْوَلِيدِ قَال سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ قَيْسٍ وَكَانَتْ تَحْتَ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ مَنْ أَصَابَهُ بِحَقِّهِ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَرُبَّ مُتَخَوِّضٍ فِيمَا شَاءَتْ بِهِ نَفْسُهُ مِنْ مَالِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ لَيْسَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا النَّارُ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Al Walid, ia berkata, aku mendengar Khaulah binti Qais —dia berada di bawah tanggungjawab Hamzah bin Abdul Muthalib— mengatakan. "Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya harta ini adalah indah dan manis. Siapa saja yang mendapatkannya dengan cara yang hak, maka ia akan diberkati dengan hartanya itu. Banyak sekali orangyang mengejar harta benda Allah dan Rasul-Nya dengan menuruti kehendak nafsunya. Maka orang seperti ini tidak ada bagian baginya pada hari kiamat nanti kecuali api neraka'. " Shahih: Ash-Shahihah (1592) Al Misykah (4017-Tahqiq kedua).
Abu Isa berkata, "'Hadits ini adalah hasan shahih, Abu Al Walid nama aslinya adalah Ubaid Sanutha.
-"Kekayaan yang Hakiki Adalah Kekayaan Jiwa"-
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بُدَيْلِ بْنِ قُرَيْشٍ الْيَامِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Ahmad bin Budail bin Quraisy Al Yami Al Kufi menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kekayaan bukan —dinilai— dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan hati (jiwa) ". Shahih: Ibnu Majah (4137); Muttafaq alaih.
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Nama asli Abu Hashin adalah Utsman bin Ashim Al Asadi.
-"Kesederhanaan dan Bersikap Sabar Menghadapinya"-
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ شُرَحْبِيلَ بْنِ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ
Al Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritakan kepada kami, Said bin Abu Ayyub menceritakan kepada kami, dari Syurahbil bin Syarik, dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh beruntung orangyang telah memeluk Islam, telah dicukupkan rezekinya, dan Allah membuatnya merasa cukup (qana'ah) ". Shahih: Ibnu Majah (4138).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ أَخْبَرَنِي أَبُو هَانِئٍ الْخَوْلَانِيُّ أَنَّ أَبَا عَلِيٍّ عَمْرَو بْنَ مَالِكٍ الْجَنْبِيَّ أَخْبَرَهُ عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الْإِسْلَامِ وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ
Al Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritakan kepada kami, Haiwah bin Syuraih mengabarkan kepada kami, Abu Hani Al Khaulani mengabarkan kepadaku, bahwasanya Abu Ali Amr bin Malik Al Janbi mengabarkan kepadanya, dari Fadhalah bin U'baid. Dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Beruntunglah orang yang telah diberikan petunjuk kepada Islam, kehidupannya tercukupi, dan ia memiliki sikap qana'ah ". Shahih: At-Ta'liq Ar-Taghib (2/11) Ash-Shahihah (1506).
Abu Isa berkata. "Nama Asli Abu Hani' adalah Humaid bin HaniY' Abu Isa berkata. "Hadits ini adalah hasan shahih".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar