Minggu, 28 September 2014

Wajibnya Puasa Ramadhan Kitab Riyaddush Shalihin

KITAB RIYADHUS SHALIHIN : " Bab 217. Wajibnya Puasa Ramadhan, Uraian Keutamaan Berpuasa Dan Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Puasa Itu "

Allah Ta'ala berfirman: "Hai sekalian orang yang beriman! Diwajibkanlah puasa atas engkau semua sebagaimana yang diwajibkan atas orang-orang yang sebelum engkau semua itu," sampai kepada firmanNya: "Bulan Ramadhan yang di dalamnya itu diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk untuk semua manusia dan merupakan keterangan-keterangan dari petunjuk dan yang memperbedakan antara kebenaran dan kesesatan. Maka barangsiapa diantara engkau semua ada yang menyaksikan bulan Ramadhan, hendaklah berpuasa dan barangsiapa yang sakit atau datam perjalanan, maka berpuasalah menurut hitungan yang tidak dipuasainya itu pada hari-hari yang lain," sampai akhirnya ayat. (al-Baqarah: 183)
1212. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadits qudsi-: "Semua amal perbuatan anak Adam -yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya. Puasa adalah sebagai perisai -dari kemaksiatan serta dari neraka-. Maka dari itu, apabila pada hari seseorang diantara engkau semua itu berpuasa, janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan dengan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa." Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya bau bacin dari mulut seorang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. Seorang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan dan ia dapat merasakan kesenangannya, yaitu apabila ia berbuka, iapun bergembiralah dan apabila telah bertemu dengan Tuhannya, iapun gembira dengan adanya amalan puasanya." (Muttafaq 'alaih) Dan ini adalah lafaz riwayat Imam Bukhari. Dalam riwayat Imam Bukhari yang lain disebutkan: Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu -Allah-. Puasa adalah untukKu dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya." Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Setiap amal perbuatan anak Adam -yakni manusia itu-, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya sehingga tujuh ratus kali lipatnya."Allah Ta'ala berfirman: "Melainkan puasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Aku akan memberikan balasannya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintahKu. Seorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan di waktu berbukanya dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya. Sesungguhnya bau bacin mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."
1213. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang menafkahkan sepasang binatang -yakni dua ekor kuda-, lembu ataupun unta -dalam kepentingan fisabilillah-, maka ia akan dipanggil dari semua pintu syurga dengan ucapan: "Hai hamba Allah, inilah yang lebih baik." Maka jikalau seorang itu dari golongan ahli shalat, ia akan dipanggil dari pintu Shalat, barangsiapa yang termasuk dalam ahli jihad, ia akan dipanggil dari pintu Jihad, barangsiapa yang termasuk dalam ahli puasa, ia akan dipanggil dari pintu Rayyan -artinya puas atau kenyang minuman-, barangsiapa yang termasuk dalam ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu Shadaqah." Abu Bakar r.a. berkata: "Biabi anta wa ummi ya Rasulullah, tidak ada kerugian sama sekali bagi seorang yang telah dipanggil dari pintu-pintu itu, tetapi apakah ada seorang yang dipanggil dari semua pintu itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, ada dan saya mengharapkan agar Anda termasuk dalam golongan orang yang dipanggil dari semua pintu tadi." (Muttafaq 'alaih)
1214. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesungguhnya di dalam syurga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan -artinya-: Puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: "Manakah orang-orang yang berpuasa." Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutuplah, jadi tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinya." (Muttafaq 'alaih)
1215. Dari Abu Said r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari dengan niat fisabilillah -yakni semata-mata menuju kepada ketaatan kepada Allah-, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya -yakni dirinya- karena puasanya tadi, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun dari neraka." (Muttafaq 'alaih)
1216. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena didorong oleh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." (Muttafaq 'alaih)
1217. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila bulan Ramadhan telah datang, maka dibukalah pintu-pintu syurga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan diikatlah semua syaitan." (Muttafaq 'alaih)
1218. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Berpuasalah karena melihat -rukyah- bulan dan berbukalah karena melihat bulan. Maka apabila terhalang oleh awan atasmu semua, maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban sebanyak tiga puluh hari." (Muttafaq 'alaih) Ini adalah lafaznya Imam Bukhari. Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Maka jikalau tertutup oleh awan atasmu semua, maka berpuasalah sebanyak tiga puluh hari."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar