Minggu, 28 September 2014

RASULULLAH TIDAK MENYUKAI PUJIAN BERLEBIHAN YANG MEMBAWA KEPADA KEMUSYRIKAN

" RASULULLAH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM TIDAK MENYUKAI PUJIAN YANG BERLEBIHAN YANG BISA MEMBAWA MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN "

Abdullah bin Asy Syikhkhir Radhiallahu’anhu berkata : “Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani Amir menemui Rasulullah, kami berkata :
“Engkau adalah sayyiduna (tuan kami), maka beliau bersabda : "Sayyid (Tuan) yang sebenarnya adalah Allah”, kemudian kami berkata : "Engkau adalah yang paling utama dan paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau bersabda : “Ucapkanlah semua atau sebagaian kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah kalian terseret oleh syetan” (HR. Abu Daud)
Dikatakan oleh Anas bin Malik Radhiallahu’anhu bahwa ada sebagian orang berkata :
“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, dan putra orang yang terbaik diantara kami, wahai tuan kami dan putra tuan kami”, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Saudara-saudara sekalian ! ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah sekali-kali kalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusanNya, aku tidak senang kalian mengagungkanku melebihi kedudukanku yang telah diberikan kepadaku oleh Allah.” (HR. An Nasai )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar