Jumat, 02 Januari 2015

Penjelasan Sikap ahlussunaah wal jamaah terhadap bid'ah

"Setiap perkara baru yang tidak ada sebelumnya didalam agama islam adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya adalah neraka"
Pengertian bid'ah
bid'ah sama artinya dengan al-ikhtira' yaitu sesuatu yang baru yang diciptakan tanpa ada contoh sebelumnya(menurut imam ath-thurthusyi dalam al-hawaadits wal bida'(hal 40) dengan taqiq syaikh ali bin hasan bin ali abdul hamid al-halaby al-atsari), bid'ah secara bahasa adalah hal yang baru dalam agama setelah agama in sempurna atau sesuatu yang dibuat buat setelah wafatnya nabi
bid'ah sendiri ada dua macam yaitu pertama bid'ah dalam bentuk ucapan atau keyakinan kedua bid'ah dalam bentuk perbuatan dan ibadah. bentuk yang kedua ini mencakup juga bentuk yang pertama, sebagaimana bentuk yang pertama dapat menggiring dalam bentuk yang kedua.
ibadah asal mulanya tidak diperbolehkan kecuali yang disyariatkan oleh allah dan segalasesuatu (selain ibadah) asal mulanya diperbolehkan, kecuali yang dilaramg oleh allah(ibid IV/196)
Pembagian bid'ah
Bid'ah Haqiqiyyah adalah bid'ah yang tidak memiliki indikasi sama sekali dari syar'i baik dari kitabullah, as sunnah maupun ijma serta tidak ada dalil yang digunakan ulama baik secara global maupun rinci. diantara contohnya bid'ahnya perkataan jahmiyyah, yang menafikan sifat-sifat allah, bid'ahnya qodariyyah, dan bid'ahnya murji'ah dan yang lainnya mereka tidak mengatakan apa apa yang dikatakan rasulullah dan para sahabatnya. contoh lainnya adalah mendekatkan diri kepada allah dengan hidup kependetaan (seperti pendeta) dan mengadakan perayaan maulid nabi dan isra' mijra dan lainnya
Bid'ah Idhafiyyah adalah bid'ah yang mempunyai dua sisi, pertama terdapat hubungannya dengan dalil, maka dari sisi ini dia bukan bid'ah kedua tidak ada hubungannya sekali dengan dalil melainkan seperti apa yang terdapat didalam bid'ah haqiqiyyah artinya ditinjau dari satu sisi ia dalah sunnah karena bersandar kepada as-sunnah, namun ditinjau dari sisi yang lain ia dalah bid'ah karena berlandaskan pada syubhat bukan dalil. sebagai contoh dzikir jama'i tidak diragukan lagi dzikir dianjurkan dalam syariat islam, namun apabila dilaksanakan berjamaah , beramai-ramai dengan satu suara maka amalan ini tidak ada contoh dalam syariat islam
atas dasar ini bid'ah haqiqi lebih besar dosanya karena dilakukan langsung oleh pelakunya tanpa perantara sebagai pelanggaran murni dan sangat jelas keluar dari syari'at
HUKUM BID'AH DALAM AGAMA ISLAM
tidak diragukan lagi setiap bid'ah dalam agama adalah sesat dan haram berdasarkan sabda nabi:
"Hati-hati kalian dalam perkara-perkara baru, setiap perkara-perkara baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat"(abu Dawud no 4607, at tirmidzi no 2676, ahmad no IV/46-47, dan ibnu majah no 42,43,44 dari sahabat irbadh bin sariyah, hasan shahih)
dan begitu juga dalam sabda beliau:
"barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak"(HR al-bukhari no 2697dan Muslim no1718 dari aisyah)
Bid'ah dalam agama itu haram namun tingkat keharamnya berbeda-beda tergantung dari jenis bid'ah itu sendiri.
Ada Bid'ah yang menyebabkan kekufuran (Bid'ah Kufriyyah) seperti berthawaf keliling kuburan untuk mendekatkan diri kepada para penghuninya, mempersembahkan sembelihannya dan nadzar kepada kuburan itu, berdo'a kepada mereka, meminta keselamatan kepada mereka, demikian juga pendapat kalangan jahmiyyah, mu'tazilah dan rafidhah.
Ada juga bid'ah yang menjadi sarana kemusyrikan seperti mendirikan bangunan diatas kuburan, shalat dan berdo'a diatas kuburan dan mengkhususkan ibadah disisi kubur.
Ada juga perbuatan bid'ah yang bernilai kemaksiatan seperti bid'ah membujang yakni menghindari pernikahan , puasa smabil berdiri diterik panas matahari, mengebiri kemaluan dengan niat menahan syahwatdan lain-lain
ahlus sunnah telah sepakat tentang wajibnya mengikuti al-quran dan as-sunnah menurut pemahaman salafush shaleh, yaitu tiga generasi yang terbaik (sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in) yang disaksikan oleh nabi bahwa mereka sebaik-baik manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar