Rasulullah pun Hujan-hujanan?
Inilah 7 Sunah Ketika Hujan
Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan Rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang sangat bersih. (QS. Al Furqon: 48)
Sering takut terkena hujan? Mengeluh ketika hujan turun deras? Eit, hati-hati loh… karena Rasulullah telah mencontohkan bagaimana sebaiknya kita dalam menghadapi hujan yang turun dari langit! Bahkan, sewaktu hujan turun termasuk waktu yang terbaik untuk memanjatkan doa.
Berikut ini beberapa sunah yang penting kita ketahui dan praktekkan di kala hujan turun, semoga bermanfaat:
1. Ketika mendung
HR. Bukhari dalam kitab Adabul Mufrod:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam apabila melihat awan yang berkumpul di ufuk dari ufuk-ufuk langit, beliau menghentikan aktivitas-aktivitasnya, bahkan walaupun beliau sedang sholat sunnah. Lalu setelah itu beliau kembali melanjutkan aktivitasnya. Kalau awan itu berlalu maka beliau mengucapkan Alhamdulillah. Dan kalau turun hujan beliau mengucapkan Allahumma shoyyiban naafi’aa.” HR Bukhari yang lain, dari Aisyah:
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallaahu ‘alaihi wassallam mulai menenangkan hatinya. ‘ Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam mengatakan,” Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada kaum ‘Aad) sebagaimana Allah berfirman yang artinya : Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka (Q.S. Al Ahqaf: 24).”
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan: Sunnah nabi, hendaknya ketika ada awan hitam atau mendung yang sangat gelap, kita harus menumbuhkan perasaan khawatir bisa jadi ini akan menjadi bencana. Kita harus menyeimbangkan antara harapan dan kekhawatiran.
2. Ketika hujan pertama kali turun
Dalam HR. Bukhari, dari ‘Aisyah, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam jika melihat hujan turun (dalam riwayat yang lain ketika hujan pertama kali turun) maka beliau berdoa:
ALLAHUMMA SHOYYIBAN NAAFI’AA
(Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat)
4. Di Tengah-tengah turunnya hujan
Ada dua macam sunnah saat di tengah-tengah turun hujan:
a. Dalam hadits Anas Riwayat Muslim:
Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu berkata,”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan,” Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda,”Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (Artinya langsung turun dari langit yang belum dirusak manusia).
Ada beberapa hal yang perlu kita garisbawahi: Menurut Ibnu Qudamah: ini dilakukan di tengah hujan sedang deras-derasnya.
Tujuannya bukan untuk basah-basahan, namun mencari berkah yang sesuai dengan sunnah yang dalilnya (HR. Bukhari Muslim). Hujan langsung turun dari langit dan itulah salah satu keberkahan yang luar biasa.
Maksud hujan-hujanan di sini adalah bukan basah kuyup, tapi paling tidak ada bagian tubuh kita yang basah terkena air hujan secara langsung.
Ini hukumnya SUNNAH
b. Saat hujan turun, salah satu sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam adalah memperbanyak doa.
Ada dua hadits tentang masalah ini:
HR Imam syafi’I dalam kitabnya al Umm, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Carilah doa yang mustajab dalam 3 kondisi/waktu, (1) ketika dua pasukan telah berhadapan( dalam jihad syar’i), (2) menjelang dilaksanakannya sholat wajib, antara adzan dan iqomat, (3) ketika hujan turun.”
HR Hakim, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda:”Ada dua doa yang tidak akan ditolak, (1) setelah adzan, (2) ketika turun hujan.
4. Ketika hujan turun dengan sangat lebat dan kita khawatir akan menimbulkan efek negatif
Rasulullah berdoa:
ALLAHUMMA HAWAALAINAN WA LAA ‘ALAINA. ALLAHUMMA ‘ALAL AAKAAMI WAZH ZHIROOBI WA BUTHUUNIL AUDIYATI WA MANAABITISY SYAJARI (Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan). HR Bukhari no 1014
5. Ketika angin bertiup kencang
ALLAHUMMA INNII AS ALUKA KHOIROHAA WA KHOIRO MAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIHI. WA ‘AUUDZU BIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIHI
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini) dan kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan dari tujuan angin itu dihembuskan. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini dan kejahatan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan dari tujuan angin itu dihembuskan) HR Muslim 2/616 dan Al Bukhari 4/76
6. Ketika mendengar petir
Berdoa (QS. Ar Ra’du:13):
SUBHANALLADZI YUSABBIHUR RO’DU BIHAMDIHII WAL MALAAIKATU MIN KHIIFATIHI (Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya)
7. Ketika hujan berhenti
Berdoa:
بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ مُطِرْنَا
MUTHIRNAA BI FADHLILAAHI WA ROHMATIHI
(Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah). Muttafaq alaih.
Subhnallah...
Inilah 7 Sunah Ketika Hujan
Dan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan Rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang sangat bersih. (QS. Al Furqon: 48)
Sering takut terkena hujan? Mengeluh ketika hujan turun deras? Eit, hati-hati loh… karena Rasulullah telah mencontohkan bagaimana sebaiknya kita dalam menghadapi hujan yang turun dari langit! Bahkan, sewaktu hujan turun termasuk waktu yang terbaik untuk memanjatkan doa.
Berikut ini beberapa sunah yang penting kita ketahui dan praktekkan di kala hujan turun, semoga bermanfaat:
1. Ketika mendung
HR. Bukhari dalam kitab Adabul Mufrod:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam apabila melihat awan yang berkumpul di ufuk dari ufuk-ufuk langit, beliau menghentikan aktivitas-aktivitasnya, bahkan walaupun beliau sedang sholat sunnah. Lalu setelah itu beliau kembali melanjutkan aktivitasnya. Kalau awan itu berlalu maka beliau mengucapkan Alhamdulillah. Dan kalau turun hujan beliau mengucapkan Allahumma shoyyiban naafi’aa.” HR Bukhari yang lain, dari Aisyah:
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam apabila melihat mendung di langit, beliau beranjak ke depan, ke belakang atau beralih masuk atau keluar, dan berubahlah raut wajah beliau. Apabila hujan turun, beliau shallallaahu ‘alaihi wassallam mulai menenangkan hatinya. ‘ Aisyah sudah memaklumi jika beliau melakukan seperti itu. Lalu nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam mengatakan,” Aku tidak mengetahui apa ini, seakan-akan inilah yang terjadi (pada kaum ‘Aad) sebagaimana Allah berfirman yang artinya : Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka (Q.S. Al Ahqaf: 24).”
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan: Sunnah nabi, hendaknya ketika ada awan hitam atau mendung yang sangat gelap, kita harus menumbuhkan perasaan khawatir bisa jadi ini akan menjadi bencana. Kita harus menyeimbangkan antara harapan dan kekhawatiran.
2. Ketika hujan pertama kali turun
Dalam HR. Bukhari, dari ‘Aisyah, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam jika melihat hujan turun (dalam riwayat yang lain ketika hujan pertama kali turun) maka beliau berdoa:
ALLAHUMMA SHOYYIBAN NAAFI’AA
(Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat)
4. Di Tengah-tengah turunnya hujan
Ada dua macam sunnah saat di tengah-tengah turun hujan:
a. Dalam hadits Anas Riwayat Muslim:
Anas bin Malik radhiallaahu ‘anhu berkata,”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan,” Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda,”Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (Artinya langsung turun dari langit yang belum dirusak manusia).
Ada beberapa hal yang perlu kita garisbawahi: Menurut Ibnu Qudamah: ini dilakukan di tengah hujan sedang deras-derasnya.
Tujuannya bukan untuk basah-basahan, namun mencari berkah yang sesuai dengan sunnah yang dalilnya (HR. Bukhari Muslim). Hujan langsung turun dari langit dan itulah salah satu keberkahan yang luar biasa.
Maksud hujan-hujanan di sini adalah bukan basah kuyup, tapi paling tidak ada bagian tubuh kita yang basah terkena air hujan secara langsung.
Ini hukumnya SUNNAH
b. Saat hujan turun, salah satu sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam adalah memperbanyak doa.
Ada dua hadits tentang masalah ini:
HR Imam syafi’I dalam kitabnya al Umm, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Carilah doa yang mustajab dalam 3 kondisi/waktu, (1) ketika dua pasukan telah berhadapan( dalam jihad syar’i), (2) menjelang dilaksanakannya sholat wajib, antara adzan dan iqomat, (3) ketika hujan turun.”
HR Hakim, Nabi shallallaahu ‘alaihi wassallam bersabda:”Ada dua doa yang tidak akan ditolak, (1) setelah adzan, (2) ketika turun hujan.
4. Ketika hujan turun dengan sangat lebat dan kita khawatir akan menimbulkan efek negatif
Rasulullah berdoa:
ALLAHUMMA HAWAALAINAN WA LAA ‘ALAINA. ALLAHUMMA ‘ALAL AAKAAMI WAZH ZHIROOBI WA BUTHUUNIL AUDIYATI WA MANAABITISY SYAJARI (Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan ke dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan). HR Bukhari no 1014
5. Ketika angin bertiup kencang
ALLAHUMMA INNII AS ALUKA KHOIROHAA WA KHOIRO MAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIHI. WA ‘AUUDZU BIKA MIN SYARRIHA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIHI
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan angin (ribut ini) dan kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan dari tujuan angin itu dihembuskan. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini dan kejahatan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan dari tujuan angin itu dihembuskan) HR Muslim 2/616 dan Al Bukhari 4/76
6. Ketika mendengar petir
Berdoa (QS. Ar Ra’du:13):
SUBHANALLADZI YUSABBIHUR RO’DU BIHAMDIHII WAL MALAAIKATU MIN KHIIFATIHI (Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya)
7. Ketika hujan berhenti
Berdoa:
بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ مُطِرْنَا
MUTHIRNAA BI FADHLILAAHI WA ROHMATIHI
(Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah). Muttafaq alaih.
Subhnallah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar