Rabu, 05 November 2014

Hadis Tentang Kesucian Kucing

Kabsyah binti Kab bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhuk. Pada masa itu datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bekas untuk kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah”. Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu hairan?” Kabsyah menjawab, “Ya”. Lalu Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, Kucing itu tidak najis. Kucing binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan), (HR At- Tirmidzi, An-Nasai, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan Ali bin Al-Hasan dan Anas menceritakan bahawa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhuk untukku ke dalam bekas”. Lalu Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun terdapat seekor kucing datang dan menjilati bekas air tersebut. Melihat kejadian itu, Nabi berhenti sehinggakan kucing tersebut berhenti minum lalu Rasulullah berwudhuk. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, malah tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At- Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun ketika ia
sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang solat. Lalu ia memberikan isyarat untuk menyimpannya. Sayangnya setelah Aisyah selesai mendirikan solat, ia lupa adanya bubur. Datanglah seekor kucing lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika Aisyah melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagian yang disentuh kucing dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling”. Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhuk dari sisa bekas jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al- Daruquthni).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar