Menjaga Lisan
 
Suatu ketika ada seorang murid Imam Ahmad yang menjenguk beliau ketika sedang sakit. Pada saat itu Imam Ahmad sedang merintih menahan sakitnya. Kemudian di murid ini memberi nasehat: “Wahai Imam Ahmad, anda merintih. Padahal Imam Thawus (ulama besar zaman tabi'in) pernah mengatakan: “Sesungguhnya malaikat mencatat (ucapan) hamba, sampai rintihan orang yang sakit. Karena Allah berfirman, yang artinya: 'Tidaklah dia melafadzkan satu kata-pun, kecuali di sisinya ada malaikat yang selalu mengawasi dan tidak pernah absen'” Seketika itu, imam Ahmad langsung diam dan tidak merintih lagi. (Syarh al-Wasithiyah Ibn Utsaimin)
 
Dari Abu Said al-Khudri radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Setiap pagi hari, semua anggota badan manusia akan merendah kepada lisan. Mereka mengatakan: Bertaqwalah kepada Allah (wahai lisan) untuk keselamatan kami. Karena kami selalu mengikutimu. Jika kamu istiqamah (berada di jalan yang lurus) maka kami akan istiqamah, dan jika kamu melenceng maka kami akan melenceng. (HR. Tirmidzi, no. 2407; dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/17, no. 1521)
 
Disebutkan dalam hadits: “Jangan banyak bicara selain dzikir kepada Allah, karena banyak bicara selain dzikir kepada Allah sebab kerasnya hati. Dan manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hatinya.” (HR. Turmudzi, dan dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Suatu ketika ada seorang murid Imam Ahmad yang menjenguk beliau ketika sedang sakit. Pada saat itu Imam Ahmad sedang merintih menahan sakitnya. Kemudian di murid ini memberi nasehat: “Wahai Imam Ahmad, anda merintih. Padahal Imam Thawus (ulama besar zaman tabi'in) pernah mengatakan: “Sesungguhnya malaikat mencatat (ucapan) hamba, sampai rintihan orang yang sakit. Karena Allah berfirman, yang artinya: 'Tidaklah dia melafadzkan satu kata-pun, kecuali di sisinya ada malaikat yang selalu mengawasi dan tidak pernah absen'” Seketika itu, imam Ahmad langsung diam dan tidak merintih lagi. (Syarh al-Wasithiyah Ibn Utsaimin)
Dari Abu Said al-Khudri radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Setiap pagi hari, semua anggota badan manusia akan merendah kepada lisan. Mereka mengatakan: Bertaqwalah kepada Allah (wahai lisan) untuk keselamatan kami. Karena kami selalu mengikutimu. Jika kamu istiqamah (berada di jalan yang lurus) maka kami akan istiqamah, dan jika kamu melenceng maka kami akan melenceng. (HR. Tirmidzi, no. 2407; dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin, 3/17, no. 1521)
Disebutkan dalam hadits: “Jangan banyak bicara selain dzikir kepada Allah, karena banyak bicara selain dzikir kepada Allah sebab kerasnya hati. Dan manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hatinya.” (HR. Turmudzi, dan dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar